Asset Management Maturity Assessment (AMMM) merupakan salah satu metode untuk mengetahui tingkat kemampuan Bagian Pemeliharaan pada tingkat Manajemen, Organisasi dan Teknologi. Dengan melakukan assessment ini perusahaan dapat mengetahui tingkat kemampuan ke dalam lima tingkatan mulai dari Tingkat 1 hingga Tingkat 5.
Figure 1. Tingkat Maturity / Maturity Stages
Menetapkan Tingkat Maturity merupakan suatu kegiatan yang sedang banyak dilakukan, walaupun masih banyak kelemahan dalam penilaiannya. Namun, assessment ini sangat berguna untuk menganalisa kualitas, terutama dengan metode kualitatif dan semi-kuantitatif. Maturity Assessment (MA) bukan dilakukan untuk menganalisa secara menyeluruh, namun dilakukan dengan menganalisa aspek/factor spesifik. Oleh karena itu, MA dapat bertujuan untuk menetapkan aspek mana yang akan menjadi prioritas, aspek yang akan menjadi perhatian, program pengembangan berkelanjutan dan terakhir menjadi alat panduan internal dan eksternal.
Pelaksanaan MA, setiap aspek memiliki beberapa pertanyaan yang terkait. Tiap pertanyaan memiliki nilai yang telah ditentukan sesuai dengan jawaban yang memiliki nilai. AMMM berpedoman pada konsep ISO 55000 (Gambar 2). Konsep ISO 55000 (Gambar 2) tertuang dalam klausul-klausul dalam dokumen ISO 55000. Secara spesifik dalam lembar kerja assessment tiap-tiap klausul memiliki pertanyaan spesifik. Beberapa Konsep ISO 55000 yang dijelaskan dalam klausul ISO 55001 dapat dilihat pada Tabel 1.
Table 1. Klausul ISO 55001 dan Konsep ISO 55000
Figure 2. Conceptual Model
Setelah melakukan assesment dan mendapatkan nilai/skor tiap pertanyaan, hasil dapat ditampilkan dalam spider chart. Grafik ini sangat mudah menampilkan pada bagian mana yang menjadi nilai yang tertinggi dan terendah. Tapi hal yang harus diperhatikan adalah pelaksanaan Asset Management Maturity Assessment (AMMM) yang harus objektif dan terarah.
Figure 3. Contoh Spider Chart